Harta Yang Paling Berharga nan Mulia Adalah Ilmu

Sabtu, 05 Januari 2013

JAM GILA


Tengah malam buta saya dikejutkan dengan teriakan istri tercinta karena membaca San Dek dari alat komunikasi pribadi yang berisi pesan imaginer. Kami tidak mempersoalkan asal pesan karena kami sudah kebal dengan San Dek But alias Pesan Pendek Buta yang tidak jelas pengirimnya. Justru menjadi persoalan pengirimnya pandai berimajinasi persis apa yang sedang saya kerjakan. Daya imajinasi yang begini ini sekarang banyak tersebar di mana-mana.
Kekacauan sosial di republik ini banyak bermula dari tersebarnya San Dek yang tidak jelas siapa pengirimnya. Sementara penerimanya, karena kondisi pendukung, menjadi cepat percaya dan terpancing emosinya. Kerusuhan yang semula hanya berasal dari perselisihan pribadi menjadi kerusuhan SARA, adalah akibat dari tersebarnya informasi berupa San Dek. Sesuatu fakta dapat berubah menjadi oppini dengan cepat jika penyampaiannya dilakukan melalui San Dek. Sifat San Dek yang berdurasi singkat, menjadikan sesuatu fakta ditafsirkan menjadi beragam.
Pada waktu Peristiwa Sara di daerah ini terjadi beberapa saat yang lalu, kita yang ada di daerah ini belum mendapatkan informasi, ternyata San Dek telah bersebaran di mana-mana. Bahkan ada teman yang ada di Luar Negeri karena membaca acount di web, mereka menanyakan menggunakan San Dek kepada penulis. Akibatnya penulis tidak dapat menjawab dengan benar dan memuaskan.

Semula ada diteksi dini untuk melihat kapan berita itu dikirim, yaitu melalui jam pengiriman. Ternyata piranti ini tidak juga akurat, akibatnya makin kabur kapan suatu berita dikirim. Apalagi penjaga Privider sekarang sering ngantuk, yang berakibat San Dek salah kirim, atau gagal kirim dan lain sebagainya. Ternyata alat teknologi juga tergantung pada niat baik dari pengirimnya.
Upaya rekayasa sosial melalui San Dek ini pernah terjadi di  dunia ini. Peristiwa Mesir menjadi meluas adalah akibat San Dek. Kerusuhan Inggris dan Perancis yang berbau rasial, tersebar dengan cepat justru lewat San Dek. Konon kerusuhan kerusuhan di Indonesia juga tersebar melalui San Dek ini. Partai yang sedang berkuasa sekarang di Indonesia juga pernah diguncang oleh San Dek ini.
Motivasi pembuatan San Dek ini ternyata sangat menentukan nasib sasaran. Ada San Dek yang sengaja di disain sedemikian rupa agar supaya penerimanya menjadi terpancing emosi.  Menjadi marah, sedih, iba, kasihan dan sebagainya. Perancang sosial serupa ini sekarang seolah menjadi lapangan pekerjaan baru, karena jika kerusuhan terjadi berarti lahan empuk  baginya. Dengan kata lain San Dek dapat membahagiakan seseorang walaupun harus berdiri di atas bangkai teman sendiri.
Adalah San Dek dikirim pada waktu tertentu berisi informasi tertentu yang bertujuan agar penerima menjadi terguncang jiwanya, kemudian menjadi kalut sehingga bertindak di bawah kesadarannya. Moment ini oleh pengirim San Dek dijadikan waktu empuk menguras apa yang ada.
Negara yang kita cintai inipun tidak lepas dari rongrongan pengirim San Dek yang tidak bertanggungjawab, sehingga menimbulkan keresahan di mana-mana.  Menebar fitnah dan mengasut masa dilakukan dengan cara yang tidak bertangung jawab.
Alat teknologi secanggih apapun sangat tergantung kepada orang yang berada di belakang teknologi itu. Mental dan jiwa orang yang mengoperasionalkan teknologi-lah yang membuat tingkat kebermanfaatan teknologi itu bagi manusia. Menggunakan kerangka berfikir Filsafat Ilmu bahwa produk teknologi itu, apapun nama dan bentuknya, adalah bebas nilai. Menjadi bermuatan nilai jika telah diberi muatan nilai guna oleh penggunanya.
Atas dasar kerangka berfikir demikian ini maka nilai-nilai uanggul tadi harus sudah dipersiapan kemudian didesiminasikan oleh negara melalui perangkat sosial yang ada. Perangkat sosial dimaksud dapat saja merupakan birokrasi, instrumen politik, lembaga pendidikan dan lain sebagainya guna penanaman benih benih nilai unggul ini.
Hal itu yang tidak atau belum dilakukan oleh negara ini kepada warga negaranya. Kita semua sangat menunggu agar pemerintah sesegera mungkin melakukan redisain pemikiran kebangsaan untuk kita semua, guna menghindari lebih parah lagi tanda-tanda saling curiga diantara kita. Jika ini terus dibiarkan maka ambang kehancuran akibat dari disintegrasi bangsa akan terwwujud.

1 komentar:

  1. Hal sekecil apapun tak bisa luput dari perhatian seorang Professor sejati.... dan pemikirannya setelah melewati perenungan seorang maestro menjadi sesuatu banget jadinya ketika tertuang dalam sebuah tulisan... kepiawaian sang professor dalam memainkan biolanya membawa pembaca seperti saya terbawa dalam emosi jiwa dan pikiran Sang Professor....

    BalasHapus