Sahdan
dinegara Hastinapura salah seorang adik Raja Duryudana yang berjumlah seratus
itu, salah satunya bernama Kartomarmo. Wayang yang berpangkat Pangeran ini
memiliki karakter tersendiri yang ditempelkan kepadanya oleh Sang Dalang. Ciri
utamanya yaitu siap menerima perintah dari atasan, biasanya pemberi perintah
adalah Sang Mahapatih Sengkuni. Begitu perintah diucapkan Kartomarmo
mengucapkan “siap laksanakan”, sehingga tidak jarang perintah belum habis
diucapkan oleh sang Mahapatih, Kartomarmo sudah jalan duluan. Begitu sampai
tujuan dia tidak mengetahui apa perintah tadi. Alhasil balik kanan tanya lagi
kepada Sang Patih “saya tadi diperintah apa ya ?”.
Kejadian
mirip seperti episode di atas sedang terjadi dijagad nyata saat ini. Sepenggal
kehidupan sedang berpentas; seorang perwira tinggi dijajaran kepolisian
mendapat tamparan dari seorang jenderal, demi sekardus uang. Harga pipi perwira
ini barangkali termahal didunia karena telah berperan sebagai Kartomarmonya
Jenderal. Sang perwira hanya bisa
berkata siap, sekalipun istri sedang berjuang dengan kanker, dia harus berkata
siap. Sekalipun perintahnya untuk menilep uang negara, tetap saja dia berkata
siap.