MULUT .... MU
..... KEHORMATAN ......... MU
Oleh :
Sudjarwo Guru Besar
FKIP Universitas Lampung
Sahdan pada
satu episode Baratayudha; Sri Kresna melaksanakan tugas menjadi Duta Pamungkas
dari Kerajaan Amarta menuju Hastinapura untuk melakukan Perundingan
membicarakan Pengembalian Hastinapura ke tangan Pandawa, tanpa peperangan.
Walaupun Sri Kresna sudah mengetahui bahwa hal itu mustahil untuk terlaksana;
namun sebagai seorang kesatria yang sekaligus raja, mengemban tugas sebagai “Duta Ning Noto” beliau laksanakan dengan
baik.Pada
Pasewakan Agung di Negara Hastinapura sudah lengkap semua Petinggi dan para
Pandito hadir untuk menyaksikan peristiwa besar yang akan terjadi. Ringkas
cerita setelah Sri Kresna mengemukakan tujuan kedatangannya; para hadirin
terbelah menjadi dua. Kelompok yang menyatakan setuju untuk segera diserahkan,
kelompok ini dipelopori oleh Resi Bisma. Kelompok yang menyatakan tidak setuju
dipelopori oleh Patih Sengkuni. Bahkan pada acara puncaknya Prabu Duryudana
sebagai Raja Hastinapura dengan seratus saudaranya ditambah Patih Sengkuni
meninggalkan acara perundingan yang istilah kerennya Walk Out.